Bunda kerap merasa khawatir selama kehamilan ini? Tetaplah percaya diri menjalaninya, karena Bunda tidak sendirian, hampir semua ibu hamil pun merasakan hal yang sama. Sebab, perubahan yang terjadi selama kehamilan tidak hanya pada fisik, namun juga psikis. Jadi, kalau Bunda lebih sering terserang emosi-emosi negatif, seperti sedih, khawatir, stres, sekali lagi, ini sepenuhnya wajar. Tinggal kita cari solusinya. Iya kan? Nah, berikut 5 kekhawatiran saat hamil dan cara mengatasinya:
"Apakah saya akan mengalami keguguran?"
Kekhawatiran ini biasanya datang di trimester awal kehamilan. Yang perlu diketahui, kemungkinan keguguran tidak setinggi yang Bunda bayangkan. Dalam website Fit Pregnancy, dijabarkan wanita berusia di bawah 35 tahun kemungkinan mengalami keguguran sekitar 10-20% , usia 35-39 tahun sekitar 18%, lalu meningkat menjadi 34% untuk wanita berusia 40-44 tahun. Kabar baiknya, menurut Michael Lu, MD, profesor kebidanan dan ginekologi di University of California, Los Angeles, kemungkinan keguguran turun hingga 5% di segala usia saat Bunda melihat detak jantung janin pada pemeriksaan saat USG. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan di minggu ke-6 atau ke-7 kehamilan.
“Saya takut mual muntah membuat janin kurang gizi.”
Dalam website Parents dijelaskan bahwa janin adalah “parasit” yang sangat baik, mereka akan menyerap semua nutrisi dari makanan yang Bunda berikan kepada mereka. Karenanya, pastikan Bunda mengonsumsi asupan nutrisi lengkap gizi seimbang. Selain itu, konsumsi vitamin yang diresepkan oleh dokter. Selain itu lengkapi kebutuhan nutrisi Ibu dan janin dengan susu vidoran Ibunda. Susu dengan rasa lezat ini adalah susu ibu hamil pertama di Indonesia yang diperkaya manfaat Cod Liver Oil dan diformulasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil.
“Normalkah pertumbuhan janin saya?"
Bunda memang tidak dapat melihat tumbuh kembang janin di dalam rahim, untuk itulah, Bunda harus rutin kontrol ke dokter obgin atau bidan. Umumnya setelah melalui berbagai pemeriksaan, Bunda akan merasa lebih tenang.
“Saya khawatir melahirkan prematur.”
Kelahiran prematur dapat dicegah kok, Bun, dengan menjalani hidup sehat, seperti tidak merokok atau minum alkohol. Bunda juga perlu melakukan pemeriksaan prenatal secara teratur dan minum suplemen asam folat setiap hari. Sebuah studi menemukan bahwa para ibu yang minum asam folat selama setahun sebelum pembuahan dan selama kehamilan mereka, 50 –70% lebih kecil kemungkinannya untuk melahirkan prematur daripada mereka yang tidak meminumnya.
“Apakah stres yang saya rasakan akan mengganggu pertumbuhan janin?”
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sedikit stres amatlah wajar. Sebagian besar penelitian menunjukkan stres memiliki dampak minimal pada bayi yang belum lahir. Stres yang dapat meningkatkan persalinan prematur hanyalah stres berat (seperti kehilangan pekerjaan atau kematian anggota keluarga). Satu hal yang disetujui para ahli bahwa stres dapat dikelola dengan bijak. Beberapa ibu hamil memilih bercerita pada pasangan atau sahabatnya untuk mengurangi stres. Sebagian lagi melakukan yoga atau menulis segala kekhawatiran di blog-nya. Nah, Bunda pilih yang mana?
Oh ya, satu lagi Bun, yang terpenting untuk mengatasi kekhawatiran Bunda adalah selalu bersyukur kepada Tuhan yang telah memberikan anugerah terindah dalam kehidupan. Proses kehamilan, termasuk segala tantangannya, adalah suatu rangkaian peristiwa yang patut disyukuri dan dinikmati. Dengan begitu, Bunda dapat merasa lebih percaya diri, tenang, dan bahagia dalam menjalani kehamilan.