Kebanyakan simpul saraf pada otak bayi berkembang pada tahun-tahun pertama kehidupannya. Menurut situs Baby Center, ketika baru lahir ukuran otak bayi mungkin hanya seperempat dari ukuran otak orang dewasa. Namun pada usia dua tahun, ukurannya telah mencapai tiga perempat dari ukuran otak dewasa. Dan pada usia lima tahun, otak anak makin mendekati ukuran dan volume otak dewasa.
Pertumbuhan ini menandakan bahwa struktur otak yang berperan dalam pembelajaran, memori, kontrol motorik, dan setiap fungsi otak berkembang hingga usia lima tahun. Kunci dari perkembangan otak pada tiga tahun pertama adalah komunikasi; dengan cara diajak berbicara, bermain, memiliki lingkungan stimulatif yang bervariasi, sekaligus kesempatan untuk istirahat agar otak dapat menataulang dirinya.
Untuk memaksimalkan proses perkembangan otak tersebut, Mark Nutting, pelatih pribadi dari National Strength and Conditioning Association, menyarankan untuk menggunakan lima pilar kesehatan otak ini setiap hari:
Nutrisi
Nutrisi adalah salah satu faktor terpenting dalam mencerdaskan otak anak, selain faktor genetik dan stimulasi. Saat bayi, otak anak berkembang pada kecepatan tertingginya. Sehingga, efek pemberian nutrisi pada tahap ini dapat berlangsung dalam jangka panjang.
Nutrisi yang perlu diberikan pada bayi adalah yang merupakan sumber energi dan protein: karbohidrat (nasi, jagung, dan terigu), lemak pada asam lemak esensial (omega-3 dan 6), dan kolesterol, serta protein (nabati dan hewani).
Selain itu juga yodium, yang mudah diperoleh dari ikan-ikan laut, selain produk-produk ayam atau daging dimana hewan-hewannya tinggal di wilayah yang baik. Juga zat besi, yang sangat berpengaruh terhadap kemampuan intelektualitas anak. Zat besi yang baik bersumber di hati, daging, telur, dan sayuran berwarna hijau tua (singkong, bayam, kangkung, dan brokoli).
Mengatasi Stres
Bayi mengalami stres ketika kebutuhannya tidak terpenuhi, demikian menurut situs PBS Parents. Mereka akan menangis ketika lapar, merasa tak nyaman ketika popoknya sudah penuh, atau ketika tidak diperhatikan. Ketika bayi menangis dan tidak ditanggapi, ia akan semakin stres. Namun riset menunjukkan bahwa bayi yang segera ditenangkan ketika stres cenderung lebih jarang menangis. Jangan khawatir; merespons tangisan bayi tidak berarti membuatnya manja, kok.
Untuk meredakan stresnya, bayi bisa dimandikan dengan air hangat, dipeluk, atau diayun-ayunkan. Kebutuhan setiap bayi berbeda, maka Anda lakukan cara paling alami untuknya.
Aktif Secara Fisik
Menurut George Rising, PhD, CEO Rising Children Inc., menjaga anak tetap aktif ketika masih belia tidak hanya membuat mereka lebih sehat ketika dewasa, tetapi juga memberi kemampuan berpikir kritis, mampu beradaptasi pada situasi baru, lebih kompeten secara sosial, dan memiliki keyakinan diri lebih baik.
Anak dapat memelajari cara berpikir yang kritis dan ketrampilan beradaptasi ketika mereka bermain bola atau olahraga lainnya. Aktivitas fisik juga membantu anak memiliki prestasi yang lebih baik di sekolah dalam jangka panjang. Orang dewasa yang aktif dan sehat juga berkurang kemungkinannya mengalami demensia atau Alzheimer di usia lanjut.
Stimulasi Mental
Martha Farah, direktur pusat ilmu saraf di University of Pennsylvania, mengungkapkan bahwa anak membutuhkan stimulasi mental dalam tumbuh kembangnya. Semakin banyak stimulasi mental yang didapat di sekitar usia empat tahun, semakin berkembang bagian-bagian dari otak yang berkaitan dengan kemampuan berbahasa dan aspek kognitif anak kelak.
Keterlibatan orangtua dalam stimulasi kognitif ini juga menjadi kunci dalam memprediksi perkembangan beberapa bagian dari otak. Orangtua maupun pengasuh anak dapat membantu mengembangkan kemampuan kognitif, sosial, dan emosional anak dengan memberikan interaksi personal yang aman, stimulatif, responsif, dan berkelanjutan.
Interaksi Sosial
Sentuhan dan interaksi yang sederhana ternyata dapat menutrisi perkembangan otak bayi. Caranya dengan selalu menatap mata si kecil, dan rangsang memorinya. Ceritakan kembali apa yang Anda lakukan berdua sepanjang hari untuk mengasah memorinya. Dekatkan cermin ke depan wajahnya agar ia dapat mengetahui dirinya. Menurut National Center for Biotechnology Information, bayi yang baru lahir beberapa jam sudah memiliki kemampuan untuk meniru beberapa gerakan wajah.
Anda juga bisa menyentuh lembut jari-jemari atau buku-buku jarinya agar ia membuka tangannya. Lalu, taruh mainan di tangannya untuk membantu mengembangkan ketrampilan motoriknya. Berikan kejutan pada si kecil dengan meniup lembut wajahnya, atau gelitik telapak kakinya.
FOTO: RAISESMARTKIDS.COM