Ada sebuah penelitian baru dari Binghamton University yang menarik, Bun. Jadi, menurut ilmuwan dari universitas yang berlokasi di New York, Amerika tersebut, bayi-bayi yang wajahnya mirip dengan ayahnya ternyata lebih sehat. Kedengarannya agak mengada-ada, ya? Tapi ini sebuah fakta, lo, bukan mitos. Ukuran sehat yang mereka jadi patokan adalah saat berusia satu tahun, bayi-bayi (yang mirip dengan ayahnya itu) lebih sedikit melakukan kunjungan ke dokter atau rumah sakit, dan memenuhi kriteria sehat dalam indikator medis.
Penelitian ini melibatkan 700 keluarga dengan bayi yang tinggal hanya bersama ibu mereka. Dalam studi tersebut, para peneliti menemukan bahwa para ayah menghabiskan rata-rata 2,5 hari lebih lama dengan buah hati yang terlihat lebih mirip mereka. "Kami menemukan indikator kesehatan anak yang lebih baik pada anak-anak yang terlihat mirip dengan ayah mereka. Penjelasan utamanya, kunjungan ayah yang lebih sering dilakukan memungkinkan waktu parental menjadi lebih banyak, untuk memberi perawatan, pengawasan, serta untuk mengumpulkan informasi tentang kebutuhan kesehatan dan ekonomi anak,” jelas Solomon Polachek, Profesor Ekonomi Universitas Binghamton.
Temuan ini sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya. Sebuah studi tahun 1995 di jurnal Nature, misalnya, menguak bahwa orang lebih mudah untuk memasangkan bayi dengan ayah mereka daripada ibu mereka. Ini menunjukkan bahwa lebih banyak bayi lahir menyerupai ayah daripada ibu. Alasannya? Para ilmuwan berpendapat bahwa ini merupakan paternity test alami sehingga ayah dapat dengan cepat memastikan bahwa bayi tersebut memang anak mereka. Seperti diketahui, paternity test adalah suatu tes untuk mengevaluasi apakah seorang pria adalah ayah biologis dari seorang anak.
Tentu saja studi dari Universitas Binghamton ini mengundang beberapa pertanyaan. Misalnya, di lapangan ada anak yang ternyata wajahnya mirip dengan kedua orangtua mereka, jadi enggak sama plek dengan si ayah. Soal kemiripan ini, dijelaskan oleh tim peneliti, bahwa orangtua ikut dilibatkan dalam memutuskan lebih mirip siapa sebenarnya wajah sang anak. Jadi, memang ada pendapat pribadi dalam penelitian tersebut.
Terlepas dari masalah ini, tentu kita setuju bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak sangatlah positif untuk tumbuh kembang dan kesehatan buah hati. Iya, kan, Bun?