Cadel atau lisping adalah istilah untuk menyebut cara pengucapan bunyi yang khas. Biasanya, bunyi yang khas itu adalah pengucapan huruf 'r' yang tidak utuh atau berubah menjadi seperti huruf 'l'. Atau, bunyi huruf 's' yang seperti 'th'.
Bunyi yang 'normal', menurut Patricia McAleer-Hamaguchi, penulis buku "Childhood Speech, Language, and Listening Problems: What Every Parent Should Know", dihasilkan dengan posisi lidah terletak di belakang gigi sebelah atas. Sedangkan, bunyi yang cadel dihasilkan ketika lidah terdorong keluar di sela-sela gigi.
Menurut McAleer-Hamaguchi, orangtua hendaknya tak berkecil hati bila hal ini terjadi pada anak. Tak sedikit lho, anak yang mengalaminya dan dalam banyak kasus, cadel akan hilang sendiri pada usia 7 tahun. Namun jika tetap tidak ada perubahan hingga anak berumur 7 tahun, ada baiknya Anda mempertimbangkan bantuan tenaga profesional. Pasalnya, cadel akan berkembang menjadi kebiasaan yang sulit diubah ketika umur anak bertambah.
Kepada siapa Bunda bisa minta bantuan seputar hal ini? Dokter spesialis anak atau dokter gigi biasanya bisa memberikan referensi mengenai ahli terapi wicara (speech-language pathologist) yang bisa dikunjungi. Sementara itu, hindari sering-sering mengingatkan, menegur, apalagi mengolok-olok anak tentang kelemahannya itu, karena bisa merusak rasa percaya dirinya.
Hal-hal yang membantu si Kecil terhindar dari cadel:
- Hindari menghisap jempol
Kebiasaan menghisap jempol membuat anak berpotensi menjadi cadel. - Sembuhkan penyakit yang berkaitan dengan gangguan pernapasan seperti sinus atau flu.
Pernapasan dari hidung yang tidak lancar membuat anak mengubah kebiasaan untuk bernapas melalui mulutnya. Hal ini mengakibatkan posisi lidah berubah dan bisa mengakibatkan cadel. - Latihan meniup dengan corong yang kecil
Membuat otot pipi dan bibir terlatih dan membuat lidah kembali dalam posisi normal.