Pemilihan metode persalinan selalu akan menjadi pertimbangan besar bagi ibu hamil. Metode yang paling sering digunakan adalah metode persalinan normal dan operasi caesar, namun baru-baru ini muncul istilah ERACS.
Persalinan normal atau juga disebut persalinan pervaginam adalah proses persalinan melalui vagina. Ini adalah metode persalinan yang paling umum. Selama persalinan normal, rahim berkontraksi untuk membuka leher rahim dan mendorong bayi keluar melalui vagina (atau jalan lahir). Biasanya persalinan normal terjadi di minggu ke-37 dan 42 kehamilan.
Sementara persalinan caesar adalah prosedur persalinan melalui pembedahan, di mana bayi dilahirkan melalui sayatan di perut dan rahim Ibu. Sebelum menjalani operasi, bumil akan diminta untuk berpuasa (berhenti makan dan minum) pada tengah malam sebelum operasi. Pasca-operasi ibu umumnya akan masih merasakan nyeri. Pemulihan fisik ibu setelah operasi caesar biasanya memakan waktu antara empat hingga enam minggu.
Terkait pemulihan operasi Caesar yang relatif lama inilah ada protokol baru yang disebut ERACS atau Enhanced Recovery After Cesarean Surgery. Protokol ini telah disetujui oleh dua organisasi medis nasional terkemuka, yaitu American College of Obstetrics and Gynecology dan Society for Obstetric Anesthesiology and Perinatology, karena terbukti meningkatkan hasil yang positif bagi ibu dan bayi.
Mengutip laman Kementerian Kesehatan RI contoh Protokol ERACS adalah:
- Pemberian obat anti-inflamasi non-steroid dan obat pereda nyeri non-opioid terjadwal, baik yang diminum maupun melalui cairan infus.
- Pemberian obat nyeri long-acting dosis kecil pada tulang belakang saat operasi.
- Penyuntikan anestesi saat operasi dilakukan dengan jarum spinal berukuran kecil.
Protokol ERACS telah terbukti lebih nyaman bagi ibu dan bayi karena:
Waktu puasa lebih singkat sebelum operasi
Bumil boleh menikmati makanan ringan hingga 6 jam sebelum jadwal operasi yang ditentukan dan minum air putih hingga 2 jam sebelum waktu operasi.
Manajemen nyeri lebih baik
Metode ERACS dapat mengurangi pemberian obat opioid (golongan obat anti-nyeri) hingga 30-50%. Mengurangi opioid setelah operasi akan membantu mengurangi rasa lelah, rasa mual, bahkan sembelit yang sering dialami ibu setelah operasi.
Bergerak lebih awal
Protokol ERACS membantu bumil lebih cepat untuk bergerak setelah operasi karena pemberian cairan infus dan kateter urine dihentikan lebih awal. Pemulihan ini berarti juga ibu dapat membangun bonding dengan si Kecil lebih cepat.
Nah apa pun metode persalinan yang dipilih, semoga persalinannya lancar ya Bun. Jangan lupa untuk memberikan nutrisi terbaik untuk si Kecil dalam kandungan dengan minum susu vidoran Ibunda 2 kali sehari. Susu vidoran Ibunda merupakan susu Ibu Hamil Pertama dengan Formula imunUp yang diperkaya Cod Liver Oil, Vitamin C, D3, E, Zink, Omega 3&6, Tinggi Kalsium, Protein, Zat Besi, Asam Folat, serta Inulin
Dengan kandungan Cod Liver Oil yang mengandung Omega 3 (DHA & EPA) serta tinggi akan vitamin A & D alami, susu vidoran Ibunda juga dapat membantu mengoptimalkan tumbuh kembang jaringan saraf otak janin, retina mata janin, pertumbuhan dan perkembangan sel tubuh janin. Dengan minum susu vidoran Ibunda dan pola makan gizi seimbang, nutrisi Bunda dan janin akan terpenuhi , daya tahan Bunda akan kuat dan siap untuk menjalani proses persalinan.
Sumber:
https://yankes.kemkes.go.id
www.uhs.nhs.uk