Saat Brie dan kakak-kakaknya mulai masuk sekolah (rata-rata usia 4 tahun), kami orangtuanya selalu membiasakan mereka untuk bercerita tentang “hari mereka”, yaitu saat kami tidak bersama mereka. Biasanya kami memberikan open questions, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang membantu mereka untuk mengingat kembali dan menceritakannya kepada kami. Misalnya pertanyaan, dengan siapa mereka main hari itu, apa yang mereka mainkan, apakah ada kejadian tertentu dengan guru atau teman-temannya dan yang lainnya. Dengan begitu, saya jadi tahu siapa teman-teman mereka dan kegiatan yang mereka lakukan.
Untuk soal pertemanan ini, kalau saya perhatikan, saat bertemu teman baru Brie cenderung diam dan malu-malu dalam 5-10 menit pertama. Setelah itu, ia sudah bisa bermain dengan teman barunya. Brie sendiri punya teman dekat di sekolah bernama Hannah. Kami juga kenal baik dengan orangtua Hannah. Selain bertemu di sekolah, terkadang mereka juga bertemu pada hari Sabtu dan Minggu. Biasanya mereka menggambar, bermain dress up, main lego dan lain-lain. Kalau ada dua pilihan, antara bermain sendiri seharian atau bermain dengan teman sebaya, Brie akan lebih memilih bermain seharian dengan teman-teman sebayanya. Walaupun demikian, Brie tetap bisa bermain sendiri juga di rumah.
Untuk lingkungan sosialnya, saya membiasakan Brie untuk menyapa orang lain, seperti mengucapkan Hello Om, Hello Tante saat bertemu pemilik rumah bila kami berkunjung ke rumah orang, demikian juga saat bertemu dengan guru atau teman-temannya. Juga mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah membantu. Untuk Brie yang masih berusia 5 tahun, kami masih perlu mengingatkan dan mengajarkannya terus-menerus. Menurut saya, karakter Brie cukup dominan, tidak jarang kami lihat Brie berinisiatif untuk mengambil keputusan dan teman-temannya mengikuti usulan atau keputusan yang ia buat.
Selama ini Brie jarang mengeluh capek setelah bermain dan sekolah. Kalau sampai mengeluh capek, biasanya karena hari sudah sore, belum tidur siang atau langsung bermain ke rumah teman sepulang sekolah. Untuk menjaga stamina tubuhnya, saya menjaga asupan makanannya. Menu sarapan biasanya saya yang menentukan, lebih sering sih saya berikan dua pilihan, cereal with milk atau toasted bread with jam dan milo. Saya tidak menentukan jam/jadwal aturan untuk makan buah dan sayur, yang penting dalam satu hari Brei makan makanan yang bervariasi dan bergizi. Yang penting ada daging, sayur, susu, keju atau buah setiap harinya.
Saya juga membiasakan Brie mengonsumsi vitamin. Saya percaya, mengonsumsi susu atau vitamin itu mendukung untuk meningkatkan kecerdasan anak dan juga daya tahan tubuhnya, khususnya di masa-masa pertumbuhan anak. Brie pun rutin mengonsumsi vidoran Gummy Xmart, yang mengandung DHA dan Taurin yang berguna untuk kesehatan dan perkembangan otak anak, satu di pagi hari sebelum sekolah dan satu lagi di siang sepulang sekolah atau sore hari.
Biasanya Brie mengambil sendiri vidoran Gummy Xmart yang punya tiga pilihan rasa (jeruk, lemon, raspberry) di lemari es. Pilihan rasa ini membuat Brie jadi seru sendiri saat memilih dan memutuskan, “makan yang mana ya, sekarang?” J Bentuknya yang gummy membuat Brie selalu senang mengonsumsinya. Mungkin seperti sedang makan permen, ya. Saya sendiri suka packaging-nya yang individual sachet, karena menjaga gummy-nya tetap fresh. Dengan rutin mengonsumsi vitamin, daya tubuh Brei pun terjaga dan dapat mengikuti kegiatan sekolah dan bermainnya dengan maksimal.