Rasa yang hambar membuat banyak anak-anak tidak suka minum air putih. Padahal, si Kecil harus minum air putih yang cukup agar ia tidak kekurangan cairan atau dehidrasi, jumlahnya 1,2 liter untuk anak umur 4-8 tahun dan 1,5 liter untuk anak umur 9-12 tahun.
Jika si Kecil dehidrasi, fungsi tubuhnya bisa terganggu. Beberapa gejalanya adalah badan lesu, jarang buang air kecil, dan bibir pecah-pecah. Jika dibiarkan terlalu lama, maka ia akan merasa pusing dan pandangan berkunang-kunang.
Sebelum mengenalkan anak dengan minuman berasa, ada baiknya Bunda lebih dulu memberinya air putih. Bisa dimulai sejak anak mulai MPASI. Karena sifatnya yang baik untuk tubuh, air putih dapat diberikan sejak ia masih kecil, tentunya dengan dosis yang cukup.
Alternatif Pengganti Air Putih
Untuk anak yang lebih besar, ada beberapa alternatif pengganti cairan tubuh selain air putih. Di antaranya adalah:
- Jus buah murni dari buah-buahan yang mengandung banyak air, seperti semangka dan melon. Berikan tanpa tambahan gula, madu, atau susu kental manis untuk mencegah tubuh mereka mengalami obesitas.
- Susu. Kandungan nutrisi yang tinggi dalam susu dapat membantu tumbuh kembang si Kecil. Namun karena kandungan lemak yang tinggi, Bunda sebaiknya menjaga agar si Kecil tidak berlebihan minum susu.
- Air kelapa. Tak hanya bagus untuk dikonsumsi sehari-hari karena memiliki nutrisi yang bermanfaat bagi si Kecil, air kelapa segar juga dapat membantu mengganti cairan tubuhnya saat ia mengalami diare.
- Sup sayuran. Bunda dapat membuat sup aneka sayuran segar dengan banyak kuah agar si Kecil mendapat tambahan cairan. Sebaiknya hindari menambahkan bahan penyedap dan batasi pemberian garam dan gula.