Apakah si kecil kurus dan susah naik berat badannya? Penyebabnya bisa berbagai hal: dari faktor kesehatan anak, kebiasaan makan di rumah, sampai faktor psikologis, seperti suasana makan. Berikut di antaranya:
- Sakit TBC (Tuberkulosis) yang tak tertangani/tak terdeteksi. Bila Bunda merasa sudah selalu memberi asupan bergizi pada si kecil, namun ia tetap saja kurus, ada kemungkinan ia terkena penyakit seperti TBC. Penyakit TBC dapat mengganggu proses metabolisme sehingga membuat berat badan (BB) anak tak kunjung naik. Untuk kasus ini, terapi pengobatan dan nutrisi perlu dilakukan secara efektif dengan berkonsultasi ke ahli.
- Turun drastis karena diare. Jika perkembangan BB anak awalnya baik, lalu tiba-tiba turun drastis, kondisi ini bisa disebabkan penyakit seperti diare. Anak-anak mudah terserang diare karena sering lupa mencuci tangan sebelum makan. Atau pada anak yang lebih kecil (usia batita) ia sering memasukkan apa pun yang dipegang ke mulutnya. Inilah yang meningkatkan risiko masuknya kuman diare ke pencernaan. Biasanya begitu sembuh dari penyakitnya, BB anak akan normal kembali.
- Kebiasaan mengemil yang tidak tepat. Anak memang membutuhkan camilan, namun dengan jadwal yang tepat, yakni dua jam sebelum makan utama. Anak yang senang ngemil akan membuat ia jadi kenyang sebelum waktu makan utamanya tiba. Padahal prinsip gizi seimbang biasanya dikonsentrasikan pada makanan utama (pagi, siang, sore/malam) untuk meningkatkan status gizi anak.
- Anak sulit makan/pilih-pilih makanan. Contoh, si kecil hanya mau makan nasi dengan satu macam lauk saja dan tidak mau makan makanan yang lain. Bila ini dibiarkan ada kemungkinan BB-nya tak bertambah karena gizi yang kurang. Pola makan ini tentu bisa membuat Bunda khawatir, namun kabar baiknya, Bunda tak sendirian, karena masalah makan ini merupakan masalah umum yang kerap terjadi pada anak-anak. Solusinya, memang membutuhkan keuletan dan kesabaran, sebab Bunda perlu melakukan pendekatan agar ada jenis makanan lain yang anak senangi. Untuk itu Bunda bisa melakukan beberapa hal, misalnya, membawa si kecil ke supermarket, biarkan ia memilih apa akan dimakannya. Libatkan anak dalam proses persiapan memasak agar ia merasa bertanggung jawab atas makanan yang ia buat. Sekali lagi, proses ini membutuhkan kesabaran. Tak selamanya anak akan langsung mengonsumsi makanan yang Bunda masak. Konsistensi akan membantu si kecil terbiasa dengan berbagai ragam makanan.
- Suasana rumah/meja makan kurang menyenangkan. Suasana yang kurang menyenangkan bisa membuat anak menjadi susah makan. Contoh, anak yang selalu dipaksa makan atau setiap makan ia akan kena omel. Cara pemaksaan ini sebenarnya tidak efektif, karena akan membuat anak semakin membenci proses makan. Sebaliknya, suasana riang di meja makan akan membuat anak akan menikmat makanannya dengan senang. Meski si kecil sedang susah makan, jangan pernah memaksanya. Tetaplah tersenyum saat ia menunjukkan penolakan. Bujuk ia tanpa perlu terlihat mendesaknya. Menu-menu yang bervariasi biasanya akan menarik hati anak, sehingga ia mau mencobanya.
- Berikan vidoran Plus Frugie yang memiliki kandungan ekstra Curcuma sehingga dapat meningkatkan nafsu makan dan Lysine yang meningkatkan metabolisme tubuh plus ekstrak sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan asupan serat anak harian anak.
Semoga Bunda dapat menemukan penyebab mengapa BB anak tidak kunjung naik.