Banyak orangtua mulai memperkenalkan bayi dengan telur ayam ketika usianya sudah enam bulan. Anda bisa mulai memberikan kuning telurnya saja sebagai makanan pendamping ASI, terutama ketika anak mulai menunjukkan ketertarikan pada makanan padat.
Manfaat telur ayam sama sekali tak perlu diragukan. Telur menjadi bagian penting dari nutrisi yang dibutuhkan anak, karena kaya akan zat besi, protein, lemak, vitamin A, D, E, dan B12, serta folat. Telur juga merupakan sumber kolin, yang memainkan peran penting dalam perkembangan otak bayi.
Pakar nutrisi Kim Kesseler, RD, mengatakan bahwa telur mengandung protein yang nyaris setara dengan ASI. Telur juga mudah dikunyah dan dicerna, rasanya pun cenderung disukai bayi dan anak-anak. Nilai gizi telur ini sudah lama diakui, sehingga orangtua dapat memberikan makanan ini sejak awal pada anak-anak.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition tahun 2002, kuning telur dapat meningkatkan kadar zat besi pada bayi usia 6-12 bulan. Kuning telur mengandung protein yang tinggi, dan dilengkapi dengan asam lemak Omega-3 yang membantu meningkatkan kadar DHA. Seperti Anda ketahui, DHA berperan penting pada perkembangan otak bayi.
Berbeda dengan kuning telur, putih telur boleh diberikan asalkan si kecil tidak memiliki riwayat alergi. Sebab, menurut dr. Dadang Primana, MSc, SpGZ, SpKO, putih telur dapat memicu reaksi alergi pada bayi. Hal ini disebabkan, "Putih telur mengandung suatu jenis protein yang tak dapat berubah menjadi asam amino sehingga dapat terserap dalam darah. Inilah yang dapat memicu reaksi alergi," jelasnya.
Ada beberapa tanda reaksi alergi yang diperlihatkan oleh bayi, seperti gatal-gatal, sulit bernapas (atau menunjukkan gejala asma), mulutnya membengkak, muntah, atau diare.
Terlepas dari masalah alergi, Anda harus memasak telur dengan matang. Sebab, telur bisa saja mengandung bakteri yang memicu keracunan makanan. Anda bisa membuat telur rebus, telur dadar, atau telur orak arik untuk bayi. Atau, membuat masakan yang menggunakan telur sebagai bahan bakunya, misalnya sup jagung telur. Pastikan bagian putih maupun kuningnya benar-benar sudah padat saat akan memberikannya pada anak.
Untuk memastikan bayi tak mengalami alergi akibat mengonsumsi putih telur, pisahkan kuning telur dari putihnya. Caranya, rebus telur lebih dulu sampai matang. Setelah itu, tumbuk kuning telurnya dengan garpu. Anda bisa menambahkan kuning telur itu dengan susu atau air sedikit demi sedikit agar lebih lunak.
Hindari memberikan telur mentah atau telur setengah matang untuk anak. Telur setengah matang masih bisa mengandung bakteri salmonella.