Buah apel memang tak akan jatuh jauh dari pohonnya. Hal itu berlaku buat kejujuran. Artinya, diperlukan contoh konkret dari orangtua dalam berlaku jujur. Ingat, anak lebih mudah mempelajari sesuatu yang dilihat langsung. Nah, agar nilai-nilai kejujuran dapat tertanam dalam diri anak, orangtua dapat mempertimbangkan lima cara berikut.
1. Biasakan berkata jujur. Kebohongan sekecil apa pun akan berbuah kebohongan berikutnya.
2. Tanamkan pemahaman, berlaku jujur akan menguntungkan diri sendiri. Contohkan, karena kita berlaku jujur, maka banyak mendapat kepercayaan dari tetangga, dikenal sebagai orang jujur, dan sebagainya.
3. Tumbuhkan kesadaran bahwa Tuhan akan selalu melihat apa yang kita lakukan, termasuk saat kita berbuat tidak jujur.
4. Biasakan bercerita apa adanya pada pasangan, termasuk membuat perincian keuangan secara terbuka. Terkesan sederhana, namun hal ini bisa mencegah munculnya pertengkaran dengan menggunakan kata-kata, "Tuh kan, Mama (Papa) bohong lagi." Bila anak terlalu sering mendengar kata seperti itu, rasa percayanya pada orangtua akan luntur. Akibatnya, ia akan menirunya.
5. Berikan konsekuensi tegas pada siapa saja yang berlaku tidak jujur di rumah. Sebaliknya, berikan apresiasi bila ada yang berlaku jujur, sehingga tertanam dalam benak anak kalau mau mendapat apresiasi sebagai anak baik, ia harus jujur.