Kecerdasan emosi atau EQ ternyata bisa dikembangkan sejak dini. Anak yang ber-EQ tinggi biasanya supel, lebih mudah bergaul, dan lebih sehat jasmaninya berkat kemampuannya mengontrol emosi. Agar anak ber-EQ tinggi, Bunda bisa melatihnya dengan cara ini:
Kenalkan dengan berbagai emosi
Berbagai emosi seperti marah, sedih, gembira, bisa dikenalkan dengan cara membuat gambar/emoticon lalu menempelkan di kulkas. Biarkan anak menempelkan emoticon sesuai dengan perasaannya hari ini. Jika anak memilih emoticon sedih, dekati dan hiburlah.
Ajarkan cara mengelola emosinya
Ajarkan pada anak kalau tidak semua keinginannya bisa terpenuhi dan ia harus bisa bersabar tanpa menangis atau marah-marah. Misalnya ia merengek minta mainan, minta anak untuk tenang dan membicarakannya. Jika dia masih mengamuk, dudukkan di kursi “time out” agar ia menenangkan diri terlebih dulu.
Ajarkan cara memotivasi dirinya sendiri
Ajarkan anak untuk mandiri terutama untuk memotivasi dirinya sendiri. Misalnya, saat anak jatuh, jangan buru-buru menolongnya. Minta ia untuk berusaha bangun sendiri. Selalu katakan kalau ia mampu melakukan semuanya sendiri karena ia hebat!
Kenalkan dengan empati
Kemampuan merasakan perasaan orang lain atau empati membuatnya bisa menghargai orang lain dan dirinya sendiri. Caranya bisa dengan membacakan buku cerita atau dengan praktek sederhana seperti mengatakan kalau kena tendang itu sakit, maka ia tidak boleh menendang kucing.
Biarkan ia membina hubungan
Jangan membatasi lingkungan bermain anak. Namun Bunda perlu mendampinginya jika ia masuk ke lingkungan baru. Play date juga perlu, lho, Bunda, agar anak memiliki keterampilan sosial yang tinggi. Ajak juga ia ke acara keluarga dan keluarga.