Membaca pernyataan di atas, mungkin membuat sebagian dari Anda bertanya-tanya "Memang kenapa?". Bukankah menggosok gigi sebuah kebiasaan yang baik, dan bukankah menggosok gigi akan membantu melenyapkan segala kuman dan sisa makanan penyebab masalah gigi?
Memang benar, menggosok gigi adalah sebuah kebiasaan baik dan menjadi cara efektif untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Tetapi, manfaatnya tidak akan didapatkan jika dilakukan langsung usai makan atau minuman tertentu. Mengapa?
Sebab setelah makan, khususnya makanan yang mengandung tinggi karbohidrat dan kalori, sisa makanan akan mengalami fermentasi yang membuatnya berubah menjadi senyawa bersifat asam, lalu tingkat keasaman akan meningkat dan menurunkan kadar pH dalam mulut. Beberapa studi menemukan bahwa pH mulut akan kembali normal pada 20-30 menit usai makan. Sehingga menggosoknya pada rentang waktu itu hanya akan meningkatkan risiko kerusakan pada gigi.
Menurut Mayo Clinic, kita harus menunda menggosok gigi selama 30 menit usai menyesap sesuatu yang asam. Sebab makanan atau minuman yang mengandung asam, seperti jeruk, anggur, atau lemon, akan melemahkan email gigi. Dan kebiasaan langsung menggosok gigi hanya akan merusak email gigi yang sedang dalam tahap "lemah".
Menggosok gigi pada waktu yang "salah" akan mendorong asam masuk ke gigi lebih dalam dan membuat proses korosi gigi menjadi lebih cepat. Kegiatan menggosok gigi sebenarnya malah akan menekan asam masuk lebih dalam ke enamel dan dentin.
Membiasakan untuk tidak langsung menggosok gigi usai makan akan memberikan kesempatan terlebih dulu kepada email dan dentin gigi melakukan pertahanan secara otomatis terhadap asam lewat air liur di dalam mulut.
Cara cerdas yang bisa Anda dan si kecil lakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggosok gigi sebelum mengonsumsi makanan atau minuman asam, dan setelah selesai segeralah berkumur dengan air putih untuk menghilangkan asam yang menempel.
Alternatif lain adalah dengan mengonsumsi makanan sehat yang memiliki kandungan karbohidrat dan gula yang rendah usai mengonsumsi sesuatu yang asam. Langkah ini akan membantu menekan asam "perusak" yang diproduksi oleh makanan-makan tinggi kalori dan karbohidrat tersebut.
FOTO: GOSOKGIGI.JPG – AHCHEALTHENEWS.COM