Apakah si kecil senang bermain play dough? Play dough yang di Indonesia dikenal juga sebagai malam atau lilin, selain amat menyenangkan dan populer di kalangan anak-anak, juga memiliki segudang manfaat tak terduga.
Sifat lembut adonan play dough, akan membuat anak senang mengeksplorasinya: menjumput, menarik, meraup, meratakan, menggulung, dsb. Kegiatan-kegiatan ini secara tak langsung bisa membangun kekuatan otot-otot tangan si kecil yang dapat membantunya memiliki kemahiran memegang pensil dan pena di kemudian hari.
Yang jarang diketahui, play dough bisa menunjang kemampuan kognitif, keterampilan sosial, dan emosional si kecil, bahkan kecakapan berbahasa. Kok bisa? Contohnya begini, saat anak membuat sebuah adonan dari play dough, kita akan bertanya apa yang akan ia buat, bukan? Perbincangan sederhana ini akan mendorong anak untuk berbagi pemikiran dan perasaan mereka.
Pertanyaan-pertanyaan pancingan, seperti kenapa mereka memilih membuat rumah/cacing/kue, atau kenapa mereka memilih lilin berwarna biru, merah, kuning, dsb, juga mendorong imajinasi anak saat memberikan jawabannya. Kemampuan kognitif, bahasa, dan komunikasi anak pun akan semakin terasah karena mereka akan merancang berbagai jawaban yang dapat dipahami orang lain.
Bermain play dough, juga bisa mempertajam kepandaian matematika dan sains anak. Ketika harus memastikan seberapa besar ukuran adonan yang tepat untuk membuat sebuah bentuk, penguasaan matematika mereka akan diuji. Kecakapan ilmiah juga dikembangkan saat anak memahami bahwa dengan mencampur berbagai item play dough, ia dapat menciptakan adonan yang penuh warna.
Saat si kecil bermain play dough, ia pun akan merasa tenang dan rileks. Untuk itulah, proses pembuatan adonan play dough seringkali lebih menyenangkan daripada hasilnya. Jadi, bagaimana pun hasilnya, si kecil akan memetik banyak manfaat dari bermain play dough.