Menghadapi si jago kandang memerlukan trik tersendiri sehingga ia tak lagi hanya aktif dan berani tampil saat di rumah, namun juga saat di sekolah.
Bunda tentu penasaran bagaimana “jago kandang” bisa terjadi? Ternyata salah satu penyebabnya adalah di rumah segenap perhatian orangtua tercurah kepada anak, sehingga si kecil terbiasa menjadi pusat perhatian. Sementara di sekolah, anak harus terbiasa mandiri, karena guru harus membagi perhatian kepada semua anak di kelas. Perbedaan kondisi inilah yang bisa membuat anak menjadi pasif ketika di sekolah.
Memang menolong si jago kandang tidaklah mudah, butuh kerja sama dengan orang-orang terdekat, termasuk guru, untuk membuatnya lebih aktif dan percaya diri. Melalui interaksi, sosialisasi, dan komunikasi yang baik anak dapat lebih mudah membangun kepercayaan dirinya.
Nah, berikut cara mengatasi anak jago kandang:
- Ceritakan keadaan anak kepada guru kelas. Hal ini akan menolong guru memerhatikan anak dan membantunya menjadi lebih aktif di kelas.
- Mintalah guru menjadi motivator anak. Adakalanya sedikit pujian dari guru akan membesarkan hati anak. Kalimat sederhana seperti “Waahh gambarmu bagus juga yaaa…”akan membawa dampak yang ajaib bagi anak. Rasa percaya diri anak akan timbul dan lebih bersemangat di sekolah.
- Mintalah guru melaporkan hal-hal penting dalam perkembangan anak. Contoh, hari ini anak berani maju ke depan kelas atau justru ia menolak untuk maju ke depan kelas. Setiap progress yang dicapai anak di sekolah, penting diketahui orangtua agar kita dapat memberi penguatan dan masukan yang baik ketika ia bercerita di rumah.
- Meminta tolong pada guru untuk memasangkan anak dengan teman yang aktif di sekolah. Bergaul dengan teman yang aktif dapat membantu anak menjadi aktif juga di sekolah.
- Bunda juga bisa meminta guru memasukkan anak dalam permainan kelompok yang berisi 3-4 anak-anak aktif. Biasanya di dalam kelompok kecil, anak yang pasif akan lebih mudah diajak bicara daripada dalam kelompok besar.