Hari pertama masuk sekolah mungkin dapat dicanangkan sebagai hari tersibuk bagi orangtua dan hari yang paling membuat deg-degkan bagi anak.
Biasanya masalah muncul pada anak yang memang baru Pertama Kali Sekolah. Namun tak menutup kemungkinan terjadi pada para mantan murid playgroup yang masuk taman kanak-kanak. Walau mereka telah “berpengalaman” sekolah, tetapi situasi baru, teman baru, kelas baru, akan tetap menuntut mereka untuk beradaptasi, apalagi sebelumnya mereka menjalani libur panjang.
Inilah yang kerap memunculkan kekhawatiran orangtua. Apalagi bagi buah hati yang baru memasuki playgroup atau TK, hari pertama masuk sekolah, tak hanya bikin sibuk, namun juga bisa menambah kegelisahan Bunda: apakah nanti si kecil mau berbaur dengan teman-temannya atau justru mengekor seharian pada Bunda? Apakah ia mau masuk kelas atau malah menangis kejer?
Beragam kekhawatiran itu wajar terjadi, Bun. Namun dengan persiapan, hari pertama masuk sekolah dapat, kok, berjalan dengan lebih mulus. Triknya, Bunda jangan hanya sibuk dengan persiapan fisik, seperti menyiapkan bekal buah hati, perlengkapan sekolah, atau baju seragamnya saja, namun perlu juga mempersiapkan mental si kecil.
Berikut tips menghadapi hari pertama sekolah:
- Beberapa hari sebelum anak masuk sekolah, bicarakan hal-hal menarik saat di sekolah nanti. Contoh, selain anak akan bermain dengan kawan-kawan lamanya yang menyenangkan, ia juga akan bertemu teman baru. Atau ia dapat bermain ayunan, jungkat-jugkit, dsb.
- Bagi si murid playgroup baru, bila perlu praktikkan di rumah bagaimana cara makan dari kotak makannya, bagaimana membuang barang-barang yang tak terpakai di tempat sampah, dsb. Ini akan melatih kemandirian anak saat di sekolah nanti.
- Sejak malam hari, Bunda perlu mengatur waktu yang pas: dari si kecil bangun hingga perjalanan menuju ke sekolah sehingga Bunda tak perlu terburu-buru di pagi hari. Terburu-buru dapat menimbulkan paksaan pada si kecil dan berisiko membuatnya rewel.
- Idealnya, Bunda dapat mengantar anak lebih awal ke sekolah. Dengan cara ini, si kecil akan memiliki rasa nyaman. Ia juga dapat bertemu dengan guru terlebih dahulu. Dengan demikian, si kecil akan merasa aman karena sudah diingat oleh guru.
- Untuk si kecil yang baru menjadi murid playgroup atau murid TK, dorong ia untuk mencari teman baru. Ajak satu atau dua teman untuk bergabung dalam sebuah permainan. Bunda dapat membantu si kecil untuk membuka percakapan.
- Beberapa sekolah masih memperbolehkan orangtua mengawasi di dalam kelas saat hari-hari pertama masuk sekolah. Bunda hanya perlu melihatnya dari kejauhan. Biarkan ia mengeksplorasi sendiri apa yang ia temukan. Ia perlu mencoba mengatasi ketakutannya sendiri. Setelah berhasil, si kecil akan percaya diri.
- Kecemasan mungkin ada di dalam diri Bunda. Tapi, jangan menunjukkan hal tersebut pada si kecil. Jangan sampai si kecil merasakan bahwa Bunda juga takut akan sekolahnya. Jika Bunda terlihat senang, ia akan jauh lebih percaya diri.
- Bunda tidak perlu diam-diam pergi karena takut si kecil menangis. Jika ia menangis ketika Bunda pamit untuk pulang, katakan padanya bahwa Bunda akan kembali untuk menjemputnya. Bunda juga tidak perlu menyelinap ke dalam sekolah ketika ia merengek. Justru hal itu akan tetap membuatnya takut dan khawatir.
- Setelah buah hati pulang sekolah, tunjukkan perhatian khusus padanya. Berikan ia pelukan dan tanyakan apa yang terjadi di sekolah. Apakah dia bersenang-senang? Apakah dia membuat teman baru? Apakah dia membutuhkan perlengkapan sekolah tambahan, dsb.
Sekali lagi Bunda tak perlu khawatir bila si kecil masih tampak belum dapat beradaptasi di sekolah, karena masa-masa “kritis” ini umumnya hanya berlangsung beberapa hari atau setidaknya satu minggu pertama. Memang ada anak yang berlanjut hingga 2—3 minggu kemudian, tetapi berangsur-angsur kendala itu dapat tertangani.